Candi sumur windu atau lebih kita kenal
dengan nama candi tawanggalun. Candi ini
berada di desa Buncitan,Sedati, Sidoarjo. Candi ini merupakan candi peninggalan
yang paling di anak tirikan oleh pemerintah ” kata pak saiful juru kunci dan
yang bertugas merawat candi peninggalan kerajaan Mojopahit ini ‘ bila dilihat mulai dari papan nama, papan peringatan dan
juga pagarpun tidak ada sama sekali ujar pak Saiful yang sudah 10 tahun menjadi
juru kunci candi.

Candi tawangalun sampai nsaat ini di fungsikan oleh warga
sekitar untuk ritual-ritual pengantin, hari-hari besar dan di setiap malam
bulan purmana banyak seniman-seniman yang datang ke sekitar candi ini untuk menenangkan diri dan mencari
inspirasi ‘ kata pak saiful yang sekaligus seorang seniman’.
Banyak kejadian-kejadian aneh yang terjadi
di candi ini diantaranya ada warga
sekitar yang mengambil beberapa batu besar candi
untuk di jadikan rumah, beberapa malam
kemudian orang tersebut bermimpi di pukuli orang , ke esokan harinya orang tersebut merasa badannya sakit-sakit semua dan
tak lama kemudian orang tersebut mengembalikan batu besar yang diambilnya ke tempat semula. Selang beberapa hari kemudian orang tersebut
meninggal dunia. Adapula cerita dari pak Saiful yang perna di hampiri seorang
putri yang memakai baju hijau yang khas dengan baju kerajaan pada zaman dulu.
Dan masih banyak hal-hal aneh yang terjadi.
Sejarah singkat candi tawangalun
Pada masa kerajaan Mojopahit ada seorang
penguasa yang bernama Resi Tawangalun dia adalah penguasa di daerahnya,Raja
Mojopahit tidak suka dengan daerah yang di kuasai Resi Tawanggalun karena
orang-orang daerah tersebut terkrnal kasar-kasar dan mempunyai kebiasaan memakan
daging mentah. Resi Tawangalun mempunyai
putri yang bernama putri Alun. Suatu ketika putri Alun menyukai Raja Brawijaya
yaitu Raja Mojopahit di masa itu. Putri Alun meminta kepada ayahnya Resi Tawangalun
untuk merubah dirinya menjadi cantik agar Brawijaya tertarik pada dirinya.
Suatu ketika karena keegoisan sang raja
Brawijaya beliau mempersunting putri Alun untuk menjadi selirnya, lama kelamaan
sifat asli putri Alun muncul dan terlihat oleh orang istana ketika putri Alun
melihat daging yang berada di depannya dan dia memakan menta-menta daging
tersebut. Kabar berita kalau puti Alun memakan daging mentah tersebut sampai di telinga Sang Raja, Raja
Brawijaya marah dan kesal saat mendengar kabar
tersebut, tanpa pikir lagi sang raja mengusir putri Alun dari istana dalam keadaan hamil.
Putri Alunpun kembali ke ayahnya dan melahirkan
anak yang di beri nama Aryo
Damar. Waktu terus berjalan dan Aryo
Damar sudah besar awalnya Aryo
Damar mengira kalau Resi Tawanggalun adalah ayahnya tetapi dia ada keraguan
karena ibunya mrmangil Resi Tawangalun dengan sebutan ayah. Ario Damar
penasaran dan dia menanyakan kepada ibunya siapa sebenarnya ayah kandungnya,
putri Alunpun menjawabnya bahwa raja Brawijaya adalah ayah kandungnya. Ario
Damar kemudian meminta restu dari ibu dan kakeknya untuk mencari
ayah kandungnya.
Ketika Ario Damar sudah sampai di
Mojopahit dan bisa menghadap ke raja Brawijaya, Ario Damar mengaku bahwa dia adalah anak raja Brawijaya
dari selir putri Alun, Raja Brawijaya tidak mau mengakui dia sebagai anaknya
karena masi dendam telah ditipu. Raja pun memberi syarat yang mustahil untukdi
penuhi oleh Ario Damar dan jika dia
bisa memenuhi syarat tersebut Raja Brawijaya mau mengakui Ario Damar sebagai anaknya.
Syarat yang pertama adalah
membuat damar (lampu) yang tidak ada gantunganya . karena Ario Damar keturunan
orang-orang sakti dia bisa membuat damar dari besi yang tidak ada gantungannya.
Sang Raja belum bisa menerimanya dan
memberi syarat yang ke dua
kepada Ario Damar, Ario Damar disuruh mencari dan membawa tanah dari tempat
asalnya (tanah yang tandus,sedati) yang harus sama dengan tanah yang berada di
kerajaan (tanah yang subur, Trowulan) Ario damar berhasil melaksanakan tugas
tersebut dengan meminta bantuan kakeknya, Raja Brawijaya makin kesal dengan Resi
Tawanggalun karrna dia membantu cucunya, Raja Brawijaya yang sudah terlanjur
kesal dengan Resi Tawanggalun, Dia memberikan syarat yang terakir yaitu jika
dia bisa membunuh Resi Tawangalun maka
Ario Damar akan diakui menjadi anaknya. Sebenarnya Ario Damar bisa melaksanakan
tugas tersebut akan tetapi dia bingung harus bagaimana.
Putrri Alun prihatin terhadap nasib anaknya dan mendirikan sebuah candi sebagai wujud rasa
kasihnya terhadap Ario Damar. Ario
Damar masuk kedalam candi yang memang khusus di buat untuk mendekatkan diri kepada tuhan, Ario Damar berfikir tentang makna-makna kehidupan dan juga pilihan-pilihan yang harus
dia pilih, karena terlalu lamanya berada di dalam candi sampai-sampai keberadaannya
tidak di ketahui lagi.
7 komentar:
Menarik, karena dekat dengan perumahan saya
Pengen lihat candinya, jalannya lewat mana ya... @ardi
terima kasih..
kalau dari arah permpatan gedangan ( stasiun gedangan) ke arah timur lurus , sampai ketemu desa tawangalun. jalan ke candinya gang masjid. ke arah selatan. nama juru peliharanya pak SAIFUL.
Saat kecil saya berkemah di dekat sana, saat itu masih dalam proses penggalian. Lokasinya agak unik karena diatas bukit. Tapi belakangan saya menduga bukit itu terbentuk karena tekanan dari dalam bumi, karena tidak jauh dari candi Tawangalun terdapat tanah yang mengeluarkan air panas. Saya sedih melihat kondisi candi tidak membaik dari tahun ke tahun
Setelah berpuluh tahun, baru sekarang saya tahu cerita tentang candi itu .. Terima kasih.
Ok
Sejarah yg terlantar
Kelanjutan dari blok diatas
@BlogEArekSidoarjo berlanjut menjadi @ekspedisimandhala
Posting Komentar
Tuliskan Comentar Anda